Selasa, November 01, 2011

AGAMA DAN MASYARAKAT

Diposting oleh erk_chubz di 03.33
Contoh Perbedaan Menurut Kepercayaan

Perusakkan rumah ibadah, perusakkan ini terjadi karena adanya perbedaan perbedaan antara satu dengan lainnya mengakibatkan banyak kerugian dalam banyak hal.

Telah dijelaskan bahwa diindonesia setiap orang atau individu diberikan kebebasan untuk memilih dan memeluk agama masing masing yang dipercayainya. Hal ini jelas tercantum dalam undang undang dasar 1945. Kenapa kasus diatas masih terjadi? Seharusnya setiap manusia menghormati agama hak hak yang dimiliki manusia lainnya.

Seperti yang tertera pada prastasti raja asoka

“Siapa pun yang menghina dan merendahkan agama orang lain sama hal nya dengan menghina dan merendahkan agamanya sendiri”

Seharusnya setiap manusia sadar, bahwa kita harus saling menghormati dan menghargai, siapapun pasti ingin dihormati dan dihargai, namun jika ingin dihormati dan dihargai oleh orang lain, kita harus menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu. Dengan saling menghormati dan menghargai maka akan tercipta keharmonisan ketentraman kedamaian dalam kehidupan bersosial bermasyarakat.

Keinginan memiliki persamaan derajat ini melahirkan HAM hak asasi manusia, yang telah diperjuangkan umat manusia atau orang orang yang tertindas dimanapun sejak dahulu.

Dalam pandangan sosiologi, perhatian utama terhadap agama adalah pada fungsinya terhadap masyarakat. Istilah fungsi seperti kita ketahui, menunjuk kepada sumbangan yang diberikan agama, atau lembaga sosial yang lain, untuk mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan terus-menerus. Dengan demikian perhatian kita adalah peranan yang telah ada dan yang masih dimainkan. Emile Durkheim sebagai sosiolog besar telah memberikan gambaran tentang fungsi agama dalam masyarakat. Dia berkesimpulan bahwa sarana-sarana keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban sosial.

Pemeluk agama-agama di dunia meyakini bahwa fungsi utama agama yang dipeluknya itu adalah memandu kehidupan manusia agar memperoleh keselamatan di dunia dan keselamatan sesudah hari kematian. Mereka menyatakan bahwa agamanya menyatakan kasih sayang pada sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan, alam tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga benda mati. Sehingga dalam usahanya untuk membentuk kehidupan yang damai, banyak dari para ahli dan agamawan dari tiap-tiap agama melakukan dialog-dialog untuk memecahkan konflik keagamaan. Pada level dunia mulai muncul pandangan tentang universal religion yaitu suatu agama yang tidak membedakan dari mana asal teologis dan unsur transcendental suatu agama tetapi memandang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian dan keberlangsungan hidup berdampingan.

Di Indonesia sendiri konflik agama baik yang bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideologi dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Pertanyaan tentang mengapa bangsa yang selama ini dikenal santun dan relegius, berubah beringas dan mudah melakukan tindak kekerasan pada sesama, jawabanya tidak pernah jelas dan beragam. Apakah hal ini karena faktor keagamaan, etnisitas, ekonomi dan politik atau faktor lain, masih menjadi bahan perdebatan panjang. Fungsi agama pun tetap diperdebatkan oleh para ilmuan, apakah agama sebagai pemicu konflik atau agama sebagai faktor integrasi sosial.

0 komentar:

Posting Komentar

 

erk^chubz~zone Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez